Pengertian dan Menghitung Nilai Intrinsik Saham yang Perlu DIketahui
Pengertian dan Menghitung Nilai Intrinsik Saham yang Perlu DIketahui

Pengertian dan Menghitung Nilai Intrinsik Saham yang Perlu DIketahui

Saham memang menjadi instrumen yang populer dijadikan investasi oleh masyarakat saat ini. Alasannya karena cara kerja gampang serta investor bisa memperoleh hasil yang cukup besar. Menghitung nilai intrinsik saham ini perlu dilakukan agar investor mengetahui kinerja perusahaan yang nantinya bisa memberi keuntungan.

Melakukan perhitungan ini bisa dilakukan memakai sejumlah metode yang disesuaikan dengan model bisnis dari suatu perusahaan. Mengingat sifat perhitungan intrinsik ini relatif yang membuat hasilnya bisa berbeda di tiap perusahaan. Berikut pembahasan selengkapnya mengenai langkah-langkah menghitung nilai intrinsik dari saham yang perlu diketahui oleh investor pemula.

Apa Itu Nilai Intrinsik Saham?

Pada dasarnya nilai intrinsik merupakan value yang terdapat pada suatu saham. Namun, nilainya bisa berbeda dari harga saham maupun buku. Nilai intrinsik saham ini dapat diketahui melalui aspek yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Misalnya dilihat dari nama perusahaan, prospek kemajuan, aset yang dimiliki dan lain sebagainya.

Investor saham perlu untuk menilai dan mengetahui intrinsik perusahaan. Hal ini karena nilai intrinsik dapat menjadi penentu harga saham yang dipilih diskon atau tidak. Investor akan memperoleh keuntungan maksimal jika memilih perusahaan yang tepat serta mendapat harga saham diskon.

Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham

Metode perhitungan saham ini bersifat relatif yang mungkin memiliki hasil berbeda di setiap perusahaan. Inilah yang membuat investor pemula seringkali salah dalam melakukan perhitungan saham. Berikut ini cara menghitung nilai intrinsik saham yang perlu diketahui, antara lain:

1. Menyesuaikan Metode Valuasi dengan Model Bisnis

Dalam menghitung nilai intrinsik, investor bisa menyesuaikannya dengan model bisnis yang diterapkan perusahaan terkait. Misalnya metode valuasi EV/EBITDA digunakan untuk perhitungan nilai intrinsik saham dari jenis bisnis telekomunikasi. Alasannya metode tersebut diketahui mempunyai sektor dengan biaya non kas tinggi dari nilai aset.

Model valuasi tersebut akan membandingkan Enterprise Value yang diperoleh dari Market Cap ditambahkan Debt. Setelah itu, Debt dikurangi kas maupun setara kas kemudian dibagi dengan laba atau EBITDA. Pembagian tersebut biasanya dilakukan sebelum amortisasi, depresiasi, pajak serta bunga.

2. Menentukan Valuasi Relatif atau Absolut

Investor biasanya menggunakan valuasi relatif serta absolut untuk melakukan perhitungan intrinsik saham. Valuasi absolut diketahui sebagai metode untuk mempertimbangkan faktor yang berhubungan dengan fundamental perusahaan tanpa membandingkan lainnya. Valuasi yang umum dipakai seperti DCF, FCF serta DDM.

👉 TRENDING :   Ini Cara Bermain Saham Online Gratis, Wajib Coba!

Sedangkan, valuasi relatif ini berperan untuk membandingkan perusahaan secara historikal dalam jangka waktu 3-5 tahun dengan sektor industri yang serupa. Investor umumnya menggunakan sejumlah model seperti PER, PBV, EV/CFO, dan EV/EBITDA.

Jadi, investor bisa menerapkan valuasi absolut jika ingin mencari nilai intrinsik dari saham IPO yang belum memperoleh earnings. Valuasi relatif dapat digunakan untuk mengetahui saham yang memiliki data historis yang baik serta berpengalaman.

3. Menyesuaikan Earnings

Investor perlu memperhatikan laba sebelum menghitung nilai intrinsik dari saham suatu perusahaan. Apabila hasilnya negatif, metode perhitungan yang melibatkan earnings seperti PER tidak disarankan. Alasannya metode PER ini membandingkan laba per saham dengan harga yang ditawarkan.

Valuasi PBV bisa diterapkan apabila investor mempunyai perusahaan pembanding maupun data historis. Opsi lain, investor bisa memakai valuasi absolut DCF jika perusahaannya tidak mempunyai pembanding serta terbatasnya data historis.

Demikian pembahasan tentang pengertian serta cara menghitung nilai intrinsik saham. Investor sebaiknya perlu memahami perusahaan dan fundamentalnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui metode perhitungan yang bisa diterapkan. Pastikan pula melihat value serta harga saham agar bisa menghasilkan keuntungan di masa depan.